Powered By Blogger
Tampilkan postingan dengan label belajar ilmu tentang AL-Qur'an. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label belajar ilmu tentang AL-Qur'an. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 06 Juni 2015

7 Kemuliaan Bulan Ramadhan

Ramadhan adalah bulan penuh kemuliaan dan keutamaan. Sebab di dalamnya segenap amalan kita dilipatgandakan pahalanya disisi Allah. Sehingga menjadikan ramadhan sebagai bulan yang penuh berkah, patut diupayakan oleh setiap muslim yang beriman. Sehingga kemuliaan bulan ramadhan bisa kita capai dengan sempurna.

 Menggapai kemuliaan ramadhan bisa dilakukan dengan berbagai cara, dari mulai beriktikaf di siang hari tatkala puasa, berbagi rizki dengan menyediakan takjil bagi orang yang berpuasa ataupun dengan memenuhi malah di bulan ramadhan dengan amalan-amalan mulia dengan memperbanyak tahlil, tahmid dan amalan-amalan yang ditujukan untuk mengagungkan Allah subhanahu wata'ala.
Oleh karenanya kita sebagai umat muslim sudah seharusnya tidak melewatkan kemuliaan bulan ramadhan dengan kegiatan yang sia-sia, agar lebih termotivasi menjalani bulan puasa dan lebih memahami makna bulan ramadhan itu sendiri, mari kita ketahui bersama apa saja kemuliaan bulan Ramadhan, bulan penuh berkah.

Di antara sedikit kemuliaan bulan ramadhan adalah sebagai berikut :

1. Bulan Diturunkannya Al-Quran
Bulan Ramadhan merupakan bulan dimana kitab suci umat Islam (Al-Qur’an) pertamakali diturunkan. Sesuai dengan QS. Al-Baqarah 185 yang artinya:
“Beberapa hari yang ditentukan itu ialah bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil).”

2. Amal Sholeh Yang Berlipat Ganda
Sebagai umat Islam yang menjalankan amalan sholeh dan kewajiban seorang muslim pada bulan ramadhan akan mendapatkan balasan berlipat ganda, sampai sebagai 70 kali lipat sebagaimana terdapat dalam Hadist:
Khutbah Rasululah saw pada akhir bulan Sa`ban “Hai manusia, bulan yang agung, bulan yang penuh berkah telah menaung. Bulan yang didalamnya ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Bulan yang padanya Allah mewajibkan berpuasa. Qiyamullail disunnahkan. Barang siapa yang pada bulan itu mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu kebaikan, nilainya seperti orang yang melakukan perbuatan yang diwajibkan pada bulan lainnya. Dan barang siapa yang melakukan suatu kewajiban pada bulan itu,nilainya sama dengan tujuh puluh kali lipat dari kewajiban yang dilakukannya pada bulan lainnya. Keutamaan sedekah adalah sedekah pada bulan Ramadhan (HR. Bukhori-Muslim).

3. Bulan Pernuh Keberkahan
Pada bulan puasa seorang muslim berkesempatan untuk kembali ke jalan yang baik dan mendapat keberkahan yang nilainya sama dengan seribu bulan. Maka bila seorang muslim pada bulan puasa saja tidak juga memanfaatkan kesempatannya, bulan lain kemungkinan akan lebih buruk lagi. seperti hadits dibawah ini:
“Sesungguhnya telah datang kepadamu bulan yang penuh berkah. Allah mewajibkan kamu berpuasa, karena dibuka pintu- pintu surga, ditutup pintu-pintu neraka, dan dibelenggu syaitan- syaitan, serta akan dijumpai suatu malam yang nilainya lebih berharga dari seribu bulan. Barangsiapa yang tidak berhasil memperoleh kebaikannya, sungguh tiadalah ia akan mendapatkan itu untuk selama-lamanya.” (HR Ahmad, An-Nasa’l, dan Baihaqi).

4. Ramadhan Bulan Pengampunan Dosa
Pada bulan Ramadhan juga seorang muslim berkesempatan untuk meraih pahala sebanyak-banyaknya, bahkan ibadah yang sempurna pada bulan puasa akan menjadikan seorang muslim suci kembali bagaikan bayi yang baru lahir. Sesuai Hadist Shahih:

“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan ihtisab, maka akan diampuni dosa-dosanya yang lalu.” (HR. Bukhari)
“Shalat yang lima waktu, dari jumat ke jumat, dan Ramadhan ke Ramadhan, merupakan penghapus dosa di antara mereka, jika dia menjauhi dosa-dosa besar.” (HR. Muslim)

5. Pintu Surga Ditutup, Pintu Neraka Ditutup
Selebar-lebarnya pintu untuk kembali ke jalan yang lurus pada bulan Ramadhan dibuka bagi umat Islam. Sesuai Hadist dibawah ini:
“Jika datang Ramadhan, maka dibukalah pintu-pintu surga, ditutup pintu-pintu neraka dan syetan dibelenggu.” (HR. Muslim)

6. Bulan yang Mendidik untuk Mencapai Ketaqwaan
Menahan haus, lapar dan amarah merupakan jalan menuju sifat-sifat sabar yang taqwa. Itulah mengapa berpuasa sebulan penuh pada Ramadhan dapat membimbing umat Islam mencapai ketawaan. Sesuai surat dalam Al-Quran yang artinya:
“Hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang yang sebelum kamu agar kamu bertaqwa” (QS. Al Baqarah 183)

7. Terdapat Malam Lailatul Qadar
Malam 10 hari terakhir pada bulan Ramadhan merupakan waktu-waktu yang diantaranya terdapat malam Lailatul Qadar, dimana malam tersebut baik diisi doa-doa yang baik dan mukjizat dapat turun pada umat Islam pada malam Lailatul Qadar tersebut.
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada lailatul qadar (malam kemuliaan). Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al Qadr 1-3)
Demikian 7 Kemuliaan Bulan Ramdhan  yang dijanjikan Allah kepada hamba-hambanya yang beriman. Semoga kita dapat meraih kemuliaan bulan ramadhan tersebut dengan sempurna. Amiin
Sumber lain :
  • Fadhilah Sedekah di Bulan Ramadhan
  • 9 Keutamaan Sedekah di Bulan Ramadhan
Label :
  • keutamaan puasa ramadhan
  • keutamaan bulan suci ramadhan
  • keutamaan bulan ramadhan
  • kemuliaan bulan ramadhan
  • keutamaan puasa romadhon
  • keutamaan puasa ramadan
  • keutamaan bulan puasa ramadhan
  • Kemuliaan Bulan Suci Ramadhan
  • keutamaan ramadhan
  • keutamaan puasa di bulan ramadhan
Sumber :
http://direktorikhutbahjumat.blogspot.com/2014/07/7-kemuliaan-bulan-ramadan.html

Selasa, 02 Juni 2015

Kisah Malaikat Izrail Pada Saat Mencabut Nyawanya Sendiri

Izrail dikenal dalam ajaran Islam sebagai malaikat yang diutus oleh Allah SWT sebagai malaikat pencabut nyawa bagi setiap makhluk yang hidup baik dari golongan manusia maupun jin.

Allah memberikan kemampuan yang amat luar biasa kepada Izrail sehingga barat dan timur dapat dijangkau olehnya dengan sangat mudah bagaikan seseorang yang sedang duduk dimeja makan dengan berbagai macam makanan yang siap untuk dimakan.

Malaikat Izrail adalah malaikat yang sangat sering turun ke bumi untuk menemui para nabi serta pada saat mencabut nyawa manusia. Meski Izrail adalah malaikat maut, namun dirinya juga tidak serta merta terbebas dari maut. Karena Allah sudah berjanji dalam firman-Nya:

Kisah Malaikat Izrail Pada Saat Mencabut Nyawanya Sendiri

"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan." [QS. Ali Imran ayat 185]

Malaikat Izrail juga makhluk Allah yang pasti akan merasakan mati, sekalipun ia adalah malaikat pencabut nyawa. Dan beginilah kisah pada saat malaikat Izrail menemui ajal di tangannya sendiri.

Kelak ketika terompet Sangkakala ditiup oleh malaikat Israfil, maka akan terjadi peristiwa berikut:

  • Tiupan pertama akan sangat membuat takut penduduk langit dan bumi
  • Tiupan kedua akan memusnahkan semua makhluk yang ada dilangit dan dibumi
  • Tiupan ketiga adalah tiupan membangkitkan semua yang telah mati dari zaman Nabi Adam hingga manusia terakhir.

Pada saat tiupan kedua, maka akan matilah seluruh makahluk yang ada di langit maupun di bumi kecuali makhluk-makhluk yang dikehendaki-Nya, mereka adalah:

  1. Malaikat Jibril.
  2. Malaikat Izrail.
  3. Malaikat Israfil.
  4. Malaikat Arsy.

Kamudian, Allah memerintahkan Izrail untuk mencabut ruh dari semua malaikat-malaikat diatas, dan malaikat Izrail melaksanakan perintah Allah SWT. Setelah malaikat Izrail melakukan tugasnya, maka hanya tinggal malaikat Izrail dan Allah saja pada saat itu.

Kemudian Allah berfirman:

"Hai Malak al Mawt (malaikat Izrail), tidakkah kamu mendengar Firman-Ku, 'Kullu Nafsin Dza'iqatul maut', tidakkah engkau tahu setiap yang bernyawa itu akan merasakan mati?"

Lalu Allah berfirman lagi:

"Aku jadikan engkau untuk tugas itu dan engkau juga harus mati."

Dalam riwayat lain disebutkan bahwa ketika Allah memerintahkan Izrail untuk mencabut nyawanya sendiri, maka pergilah Izrail ke suatu tempat antara surga dan neraka untuk melaksanakan perintah Allah tersebut.

Pada saat ruhnya dicabut, maka seketika itu malaikat Izrail menjerit dengan sangat dahsyat, bahkan andai saja ada makhluk hidup yang mendengar jeritan itu, maka makhluk itu akan binasa seketika karena saking dahsyatnya jeritan Izrail itu.

Pada saat itu, Izrail berkata:

"Kalaulah aku tahu bagaimana sakitnya saat roh dicabut, maka sudah barang tentu aku akan mencabut roh orang-orang mukmin dengan cara yang paling lembut sekali."

Setelah itu, matilah malaikat pencabut nyawa dan hanya tinggal Allah saja yang Maha Kekal dan Maha Berkuasa atas segala sesuatu. Setelah itu Allah kemudian membangkitkan malaikat Israfil dan Malaikat Arsy, dan memerintahkan Israfil untuk meletakkan sangkakala dimulutnya menunggu perintah selanjutnya dari Allah Yang Maha Kuasa.

Kemudian, Allah membangkitkan malaikat Jibril dan Mikail. Setelah malaikat Jibril dan Mikail dihidupkan, Allah kemudian memerintahkan Jibril dan Mikail dengan mengendarai Buroq untuk ke makam Rasulullah dengan membawa perhiasan dari surga. Kemudian Allah membangkitkan Muhammad SAW, dan barulah dibangkitkan semua makhluk yang sudah mati tadi.

Saat manusia dibangkitkan, maka mereka dalam keadaan telanjang bulat menuju kepada Tuhan mereka dan dikumpulkan di padang Mahsyar untuk menunggu hisab amal perbuatan mereka selama hidup di dunia.

Itulah kisah dari malaikat Izrail pada saat mencabut nyawanya sendiri. Semoga dapat menjadi bahan renungan untuk kita semua.

Hati-Hati Ternyata 5 Anak Iblis ini Paling Berbahaya Iblis juga mempunyai wakil, dan lima di antaranya termasuk yang paling berbahaya. Mereka adalah lima anak Iblis.

api iblis

Iblis itu bapak dari segala jin. Iblis termasuk jenis mahluk gaib. Iblis memiliki sifat sombong. Ketika Allah memerintahkan para malaikat agar bersujud kepada Nabi Adam AS, semua malaikat menaatinya. Mereka semuanya bersujud kedapa Nabi Adam. Bahkan ia (Iblis) menyombongkan diri. Kemudian perintah Allah agar bersujud kepada Nabi Adam AS, karena ia di ciptakan dari api, sedangkan Adam diciptakan dari tanah. Oleh karena itu, menjadi mahluk terkutuk di sisi Allah SWT.
Iblis mempunyai kerajaan yang sangat besar. Ada pemerintahan, menteri, dan kantor-kantor yang besar. Iblis juga mempunyai wakil, dan lima di antaranya termasuk yang paling berbahaya. Mereka adalah lima anak Iblis.
1. Tsabar
Tsabar bertugas mendatangi orang yang sedang mengalami kesusahan atau tertimpa musibah, seperti kematian keluarga, bencana, dan semacamnya. Kemudian dia melancarkan bisikannya dan menyatakan permusuhan kepada Allah. Dia mendorong manusia untuk berkeluh kesah dan meratap-ratap. Untuk menghindarinya, hendaknya ucapkan doa:
A’ûdzubillâhi minassyaithôni tsabarirrojīmi wajundihi waabnâ ihi (Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan, Tsabar, yang terkutuk, serta para pengikut dan anaknya).
2. Dâsim
Dâsim bertugas mencerai-beraikan ikatan pernikahan, mengobarkan rasa benci satu sama lain dalam kehidupan rumah tangga, dan mendorong seseorang untuk menyebarkan aib sehingga menyebabkan pertengkaran dan bahkan perceraian. Dâsim adalah anak kesayangan Iblis. Untuk menghadapinya, hendaknya mengucapkan doa:
A’ûdzubillâhi minassyaithôni dâsimirrojīmi wajundihi waabnâ ihi (Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan, Dâsim, yang terkutuk, serta para pengikut dan anaknya).
3. Al-A’war
Al-A’war adalah spesialis dalam urusan mempermudah terjadinya perzinaan. Dia menjadikan indah bagian bawah tubuh wanita ketika mereka keluar rumah. Dia mendorong orang untuk melakukan zina dan memperlihatkan zina sebagai sesuatu yang menyenangkan. Semua hal yang berkaitan dengan zina dan penurunan moral menjadi tugas Al-A’war dan para anak buahnya.
4. Maswath
Tugas Maswath adalah membuat kebohongan-kebohongan, baik besar ataupun kecil. Bahkan kejahatan yang dia lakukan bersama anak buahnya termasuk memperlihatkan diri dalam bentuk seseorang yang duduk dalam suatu pertemuan yang diselenggarakan oleh manusia, kemudian menyebarkan kebohongan yang pada akhirnya disebarkan pula oleh manusia.
5. Zalnabûr
Tempat kerja Zalnabûr dan para anteknya adalah pasar-pasar. Mereka mengobarkan pertengkaran, caci maki, perselisihan, dan bahkan bunuh-membunuh. Wallâhu ‘alam. (islampos)

Sabtu, 16 Mei 2015

9 Macam Kelompok Manusia Saat Dibangkitkan Di Hari Kiamat

Pada saat sangkakala ditiup pada tiupan pertama, maka berguncanglah bumi dan langit. Pada saat itu juga maka semua makhluk baik yang ada di langit dan di bumi akan merasa panik dan ketakutan. Bumi berguncang dengan guncangan yang dahsyat dan gunung-gunung beterbangan.

Kemudian pada tiupan kedua, maka seluruh makhluk yang bernyawa pasti akan mati. Baik itu manusia, jin, bahkan malaikat. Bahkan dikisahkan malaikat Izrail juga akan mati pada tiupan kedua ini. Dan kemudian pada tiupan ketiga, Allah akan membangkitkan seluruh makhluk untuk dihisab dan dimintai pertanggung jawabannya ketika hidup di dunia.

Saat dibangkitkan, manusia akan dikelompokkan menjadi berkelompok-kelompok dengan berbagai macam rupa dan bentuk yang berbeda-beda sesuai dengan amal ibadahnya. Hal ini tertera dalam hadits berikut ini, pada suatu ketika Mu'adz menghadap Rasulullah SAW dan menanyakan tentang makna firman Allah SWT:

"yaitu hari (yang pada waktu itu) ditiup sangkakala lalu kamu datang berkelompok-kelompok," [QS. An-Naba ayat 18]

Mendengar pertanyaan tersebut, seketika Rasulullah mendadak menangis tersedu-sedu hingga pakaiannya basah karena air matanya. Kemudian Rasulullah berkata, "Wahai Mu'adz, pertanyaanmu sangat dalam, tentang urusan yang sangat penting. Saat itu, umatku dihimpun menjadi beberapa kelompok", dengan perincian sebagai berikut:

Kelompok Pertama

Umatku dibangkitkan dari kubur tanpa tangan dan kaki, hal itu disebabkan pada semasa hidupnya ia selalu mengganggu dan menyakiti tetangganya. Keadaan seperti itu adalah balasan bagi mereka, dan neraka adalah tempat kembali mereka. Sebagaimana firman Allah SWT yang menyuruh kita untuk saling berbuat baik:

"Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri," [QS. An-Nisa ayat 36]

Kelompok Kedua

Kelompok kedua ini adalah mereka yang dibangkitkan dari kubur dalam keadaan berbentuk seperti babi hutan, ini dikarenakan mereka semasa hidupnya yang suka mengabaikan shalat, meremehkannya atau lalai dalam shalatnya. Allah SWT berfirman:

"Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya," [QS. Am-Ma'un ayat 4-5]

Kelompok Ketiga

Kelompok ketiga yaitu umatku dibangkitkan dari alam kubur dalam keadaan perutnya membesar bagaikan bukit, penuh ular dan kalajengking. Mereka seperti keledai, hal itu dikarenakan akibat dari perbuatannya yang suka menangguhkan pembayaran zakat, neraka adalah tempatnya.

Kelompok Keempat

Kelompok keempat ini dibangkitkan dari kubu dengan mulut mengeluarkan darah segar. Ini akibat dia suka berdusta dalam jual beli, itulah balasannya dan neraka adalah tempat tinggalnya. Allah SWT berfirman:

"Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji (nya dengan) Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit, mereka itu tidak mendapat bahagian (pahala) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kiamat dan tidak (pula) akan mensucikan mereka. Bagi mereka azab yang pedih." [QS. Ali Imran ayat 77]

Kelompok Kelima

Mereka dari umatku itu bangkit dari alam kuburnya dengan bentuk angin berbau busuk di antara manusia. Ini akibat suka merahasiakan perbuatan maksiat kepada masyarakat, takut terbongkar, namun tidak ada rasa takut terhadap Allah, itulah balasan untuk mereka dan neraka adalah tempatnya.

Allah SWT berfirman:

"mereka bersembunyi dari manusia, tetapi mereka tidak bersembunyi dari Allah, padahal Allah beserta mereka, ketika pada suatu malam mereka menetapkan keputusan rahasia yang Allah tidak redlai. Dan adalah Allah Maha Meliputi (ilmu-Nya) terhadap apa yang mereka kerjakan." [QS. An-Nisa' ayat 108]

Kelompok Keenam

Adalah mereka yang dibangkitkan dari alam kubur dengan tidak memiliki lidah, darah dan nanah mengalir dari rongga mulutnya. Hal ini diakibatkan karena mereka suka menyembunikan persaksian yang benar, itulah balasan bagi mereka dan neraka adalah tempatnya.

Kelompok Ketujuh

Mereka dibangkitkan dari alam kubur dalam keadaan terjungkir, kepala dibawah dan kaki diatas. Ini adalah hukuman bagi mereka yang berbuat zina dan mati dalam keadaan tidak bertaubat, dan tempatnya adalah neraka.

Allah berfirman:

"Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk." [QS. Al-Isra ayat 32]

Kelompok Kedelapan

Mereka dibangkitkan dari alam kubur dengan wajah hitam, bola matanya biru dan perut penuh dengan bara api, ini karena mereka suka menyantap harta anak yati, dengan cara yang tidak sah. Allah SWT berfirman:

"Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka)." [QS. An-Nisa ayat 10]

Kelompok Kesembilan

Adalah mereka yang dibangkitkan dari alam kubur dengan marah dan hati yang buta, giginya terlihat seperti lembu jantan, bibirnya menjulur ke dada, lidahnya memanjang sampai perut, bahkan ada yang sampai ke paha, sementara kotorannya mengalir dari perut mereka. Inilah rupa bagi mereka para pemabuk yang suka mabuk-mabukan, dan tempat yang layak bagi mereka adalah neraka.

Allah berfirman:

"Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan." [QS. Al-Maidah ayat 90]

Demikianlah keadaan manusia ketika menjelang hisabnya. Maka dari itu, mari kita jauhi segala hal yang dilarang oleh Allah SWT dan menjalankan apa yang Allah perintahkan kepada kita semua agar kelak di hari kiamat kita mendapatkan perlindungan-Nya. Amin.

Benarkah Tumbuhan Bertasbih Kepada Allah?

Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun." [QS. Al-'Isrā' ayat 44]

Demikianlah arti dari surat Al-'Isrā' ayat 44 yang menerangkan bahwa segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi termasuk pepohonan, mereka semua bertasbih memuji yang telah menciptakannya, Allah SWT.

Tumbuhan bertasbih? mungkin terdengar konyol apabila kita hanya melihat tumbuhan sebagai makhluk hidup yang bahkan tidak bisa berbicara sama sekali, namun mari kita baca pengakuan dari Prof. William Brown yang telah meneliti tumbuhan dan ia menemukan kebenaran dari Alquran.
Benarkah Tumbuhan Bertasbih Kepada Allah?

Majalah sains ternama, Journal of Plant Molecular Biologies mengungkapkan bahwa ada sekelompok ilmuwan yang mengadakan sebuah penelitian terhadap tumbuh-tumbuhan.

Hingga pada akhirnya, para peneliti tersebut mendapati tumbuhan-tumbuhan tersebut ternyata mengeluarkan suara-suara halus yang tidak dapat didengar oleh telinga biasa. Namun, suara tersebut berhasil direkam dan disimpan pada sebuah alat perekam khusus yang mampu mendengar suara-suara tersebut.

Para ilmuwan tersebut menghabiskan waktu lebih dari 3 tahun untuk meneliti fenomena yang baru mereka dapati selama ini. Mereka berhasil menganalisis denyutan atau detak suara tersebut sehingga menjadi isyarat-isyarat yang bersifat cahaya elektrik dengan sebuah alat canggih yang bernama Oscilloscope.

Para ilmuwan tersebut akhirnya bisa memvisualkan detak suara tersebut, mereka melihat bahwa denyutan cahaya elektrik itu berulang lebih dari 1000 kali dalam satu detik.

Prof. William Brown yang memimpin para pakar sains untuk mengkaji fenomena tersebut mengisyaratkan setelah dicapainya hasil bahwasanya tidak ada penafsiran ilmiah atas fenomena tersebut.

Padahal seperti diakui oleh sang profesor bahwa pihaknya telah menyerahkan hasil penelitian mereka kepada universitas-universitas serta pusat-pusat kajian di Amerika juga Eropa, akan tetapi semuanya tidak sanggup menafsirkan fenomena bahkan semuanya tercengang tidak tahu harus berkomentar apa.

Pada kesempatan terakhir, fenomena tersebut dihadapkan dan dikaji oleh para pakar dari Britania, dan di antara mereka ada seorang ilmuwan muslim yang berasal dari India.

Setelah 5 hari mengadakan kajian dan penelitian ternyata para ilmuwan dari Inggris tersebut angkat tangan. Namun, ilmuwan muslim itu berkata: "Kami umat Islam tahu tafsir dan makna dari fenomena ini, bahkan semenjak 1.400 tahun yang lalu."

Para ilmuwan yang hadir dibuat tersentak oleh perkataan ilmuwan muslim tersebut, mereka meminta kepada ilmuwan tersebut untuk menunjukkan tafsir dan makna dari fenomena tersebut.

Kemudian, sang ilmuwan muslim tersebut membacakan firman Allah:

"...Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun." [QS. Al-'Isrā' ayat 44]

Setelah mendengar jawaban ilmuwan muslim tersebut, Prof. William Brown menemui ilmuwan tersebut untuk mempelajari Islam lebih jauh lagi. Maka ilmuwan tersebut pun menerangkan kepadanya tentang Islam, setelah itu ia memberikan hadiah Alquran dan terjemahnya kepada sang profesor.

Selang beberapa hari setelah itu, profesor William mengadakan ceramah di Universitas Carnich–Miloun, ia mengatakan:

"Dalam hidupku, aku belum pernah menemukan fenomena semacam ini selama 30 tahun menekuni pekerjaan ini, dan tidak ada seorang ilmuwan pun dari mereka yang melakukan pengkajian yang sanggup menafsirkan apa makna dari fenomena ini. Begitu pula tidak pernah ditemukan kejadian alam yang bisa menafsirinya. Akan tetapi satu-satunya tafsir yang bisa kita temukan adalah dalam Alquran. Hal ini tidak memberikan pilihan lain buatku selain mengucapkan syahadatain: "Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang haq melainkan Allah, dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya".

Profesor William Brown akhirnya menegaskan keislamannya dihadapan para hadirin dan membuat mereka tercengang.

Rahasia Langit di dalam Al Quran

Ada sesuatu yang hilang dari kehidupan masyarakat kota saat ini. Sesuatu yang hilang yaitu adalah keindahan langit, cahaya lampu-lampu kota telah merampas hak kerlip bintang-bintang di langit untuk menembus setiap qalbu. Sedangkan gedung-gedung yang tinggi menghalangi indahnya saat-saat matahari terbit yang penuh makna.

Mungkin hal itu adalah salah satu sebab kurang pekanya qalbu kita membaca ayat-ayat-Nya di alam. Padahal Allah SWT telah berulang kali mengingatkan kita melalui firman-firman-Nya yang menjelaskan tentang penciptaan langit dan siang dan malam itu terdapat tanda-tanda kebesaran-Nya.
Rahasia Langit yang Menakjubkan di dalam Al Quran

Seperti dalam surat berikut ini Allah berfirman:

"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka." [QS. Ali Imran ayat 190-191]

Menurut salah satu riwayat, setelah ayat itu turun kepada Rasulullah SAW kemudian beliau menangis. Bilal yang menemuinya pada waktu subuh bertanya kepada Rasulullah, "Apa yang membuatmu menangis Ya Rasulullah?", kemudian menjelaskan bahwa pada malam itu turunlah ayat yang amat berat maknanya, sedangkan sedikit dari umatnya yang merenungkannya.

Mugkin banyak di antara kita yang sering membaca tasbih, tahmid, takbir dan tahlil, tetapi hanya sebatas formalitas zikir sesudah shalat. Sehingga fenomena yang kita lihat adalah mengejar kuantitas jumlah bacaan, bahkan kadang dengan pelafalan yang kurang sempurna.

Zikir sebenarnya tidak hanya di ucapkan sesudah shalat saja, tetapi berlaku sepanjang kehidupan kita. Namun sayang, suasana kota dan kesibukanlah yang terkadang membuat kita lalai untuk selalu berzikir kepada-Nya.

Apabila setiap hari Anda di hadapkan dengan suasana kota seperti kemacetan dan gedung-gedung tinggi yang mempengaruhi suasana hati, mungkin zikir akan terus terlupakan dan berganti dengan keresahan dan kejenuhan.

Beruntunglah bila kita masih bisa menikmati langit malam yang indah ini, matikanlah lampu luar untuk sesaat dan pandangilah langit yang bertabur bintang.

Bila daerah Anda tidak terlalu parah terkena dampak polusi cahaya, maka Anda dapat menyaksikan penampakkan galaksi bima sakti yang memiliki miliyaran bintang membujur di langit. Dan sesekali mungkin akan Anda dapat menjumpai meteor yang seperti bintang jatuh.

Dalam keheningan malam, ingatlah Allah. Renungkanlah ayat-ayat-Nya yang terlukis indah di langit. Ucapan tasbih, tahmid, takbir dan tahlil pada saat itu akan lebih mendalam merasuk qalbu daripada ucapan yang hanya berpacu pada hitungan biji tasbih atau jari.

Di tengah keluasan langit, maka kita akan menyadari bahwa bumi kita ini hanyalah sebuah planet mungil di antara keluarga matahari. Sedangkan matahari hanyalah sebuah bintang kecil di galaksi bima sakti.

Karena, masih banyak sekali bintang-bintang raksasa yang ukurannya ratusan juta kali lipat ukurang matahari. Ilmu modern sendiri menyebutkan bahwa galaksi sendiri hanya dihuni oleh miliyaran bintang, gas dan debu yang merupakan bahan baku pembentuk bintang-bintang baru.

Sedangkan jumlah galaksi yang ada pada alam semseta ini tidak terhitung jumlahnya. Di dalam Al Quran dan Hadits, sering sekali kita menemukan ungkapan tentang langit, khususnya dalam ungkapan tujuh langit. Lalu apakah hakikat langit? apakah langit biru yang ada di atas sana?

Pengetahuan modern saat ini menyebutkan bahwa langit biru terbentuk hanya karena hamburan cahaya matahari yang disebabkan oleh partikel-partikel atmosfer. Di luar atmosfer bumi, warna biru tdak ada lagi, yang ada hanyalah warna hitam dan titik-titik cahaya bintang, galaksi dan benda-benda langit lainnya.

Allah SWT berfirman:

"Dialah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu." [QS. Al-Baqarah ayat 29]

Pada artikel sebelumnya yang berjudul Dimanakah Letak Tujuh Langit Itu? kita sudah mengetahui bahwa pemahaman bilangan tujuh dalam beberapa hal di dalam Al-Quran tidak selalu menyatakan eksak dalam sistem desimal.

Hingga makna tujuh lapis langit yang di gambarkan oleh para mufassirin lama apalagi dalam kisah Isra' Mi'raj mesti di kaji ulang. Konsep tujuh lapis langit selalu mengacu pada konsep geosentrik, yaitu yang menganggap bumi sebagai pusat alam semsesta yang di lingkupi oleh lapisan-lapisan langit.

Misalnya di langit pertama ada bulan, benda langit yang bergerak tercepat sehingga disimpulkan sebagai yang paling dekat. Langit ke dua ditempati Merkurius (bintang Utarid). Venus (bintang kejora) berada di langit ke tiga.

Sedangkan matahari ada di langit ke empat. Di langit ke lima ada Mars (bintang Marikh). Di langit ke enam ada Jupiter (bintang Musytari). Langit ke tujuh ditempati Saturnus (bintang Siarah/Zuhal). Itu keyakinan lama yang menganggap bumi sebagai pusat alam semesta.

Di dalam Al-Qur’an ungkapan ‘tujuh’ atau ‘tujuh puluh’ sering mengacu pada jumlah yang tak terhitung. Contoh pada surat Al-Baqarah ayat 261, disana Allah menjanjikan:

"Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui." [QS. Al-Baqarah ayat 261]

Daur Ulang dalam Evolusi Bintang


Di dalam Al-Quran Allah telah mengisyaratkan bahwa langit tercipta dari 'Dukhan', yaitu kabut. Allah SWT berfirman:

"Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". Keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati". [QS. Fuşşilat ayat 11]

Kini sudah di yakini tentang kebenaran ayat itu berdasarkan pengamatas secara visual, inframerah ataupun radio. Bintang-bintang lahir dari awan molekul, partikel-pertikel oleh gaya gravitasi runtuh ke intinya menjadi inti bintang.

Akibat rotasi gumpalan awan molekul, sebagian materi tidak jatuh ke intinya. Tetapi ke sekitar inti membentuk piringan, inti bintang itu mulai memanas tetapi masih diselimuti awan dan debu yang sangat dingin dibawah minus 200 derajat celcius.

Ibarat kepompong, inti bintang itu tidak terlihat dari luar. Yang terlihat dan teramati hanyalah selimut debunya, itupun hanya pancaran inframerah dan radio saja yang bisa terdeteksi.

Hembusan angin bintang lambat laun akan mengusir debu dan gas di sekitar bintang itu, yang terasa adalah piringan debu dan gas di sekitar equatornya.

Piringan gas dan debu itu di yakini sebagai cikal bakal planet. Dengan tersibaknya selimut debu, inti dari bintang akan mulai teramati secara visual meski masih tampak redup.

Kini diketahui banyak bintang yang masih memiliki piringan debu dan gas yang umurnya masih beberapa juta tahun. Matahari kita tergolong bintang remaja yang baru berumur 4,5 miliyar tahun.

Inti yang semakin panas itu akhirnya akan memunculkan reaksi fusi nuklir. Reaksi fusi nuklir inilah yang menjadi energi bintang termasuk matahari hingga akhirnya bersinar.

Angin bintang dan tekanan radiasi, pada akhirnya akan menyingkirkan debu-debu di piringan. Dan menyisakan planet-planet yang terbentuk dan sedikit debu-debu antar-planet.

Akhirnya, bintang pun akan mati. Akhir kehidupannya tergantung massa dan keadaan fisik bintang. Ada bintang yang mengembang lalu melepaskan materi-materinya ke angkasa.

Ada pula yang meledak yang disebut dengan supernova. Nah, materi-materi yang terlepas ke angkasa ini akan menjadi bahan dasar pembentukan bintang baru.

Begitulah Allah SWT mendaur ulangkan materi di alam ini.

Posisi Manusia di Alam Semesta


Bayangkanlah kita tinggal di planet bumi ini dan bandingkanlah dengan keluasan alam semesta. Sungguh sebenarnya kita ini kecil, manusia hanyalah makhluk yang sangat lemah di hadapan Allah ta'ala.

Saat ini telah di yakini bahwa bumi kita bukanlah pusat alam semesta seperti yang di yakini oleh orang-orang zaman dulu, bumi kita hanyalah satu planet kecil di tata surya.

Empat planet raksasa, Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus berukuran jauh lebih besar daripada planet kita. Jupiter bermasa sekitar 300x massa bumi, tetapi matahari yang merupakan bintang terdekat dan induk tata surya bermassa jauh lebih besar lagi, sekitar 300ribu kali massa bumi dan berukuran lebih dari 1juta kali besar ukuran bumi.

Gaya gravitasinya mampu menahan semua anggota tata surya yang terdiri dari sedikitnya 8 planet, 42 satelit, ratusan ribu asteroid, miliyaran komet dan tak terhitung bongkahan batu, logam atau es yang disebut dengan meteorit yang bertaburan di tata surya.

Sedangkan matahari hanyalah bintang kuning yang berukuran sedang. Ribuan bintang lagi, bisa kita lihat di langit yang di antaranya memiliki ukuran ratusan kali dari ukuran matahari.

Semuanya merupakan anggota yang menghuni galaksi kita, bima sakti. Galaksi kita di golongkan sebagai galaksi spiral, berbentuk seperti huruf S, dengan lengan tunggal atau majemuk.

Diameternya sekitar 100,000 tahun cahaya yang artinya dari ujung ke ujung akan di tempuh oleh cahaya selama 100,000 tahun. Tata surya kita berjarak sekitar 30,000 tahun cahaya dari pusat bima sakti dan mengorbit dengan kecepatan sekitar 200-300 km/s sekali dalam 200juta tahun.

Mungkin ada bintang yang ada di bima sakti yang memiliki tata planet, namun karena jaraknya yang sangat jauh maka sulit untuk menemukannya.

Dengan teropong besarpun bintang-bintang itu hanya akan terlihat seperti titik-titik cahaya. Jika kita menembus ke kedalaman langit lebih jauh lagi, mungkin kita akan menjumpai jutaan bahkan milyaran galaksi-galaksi lain.

Galaksi-galaksi itu bagaikan pulau-pulau yang saling berjauhan yang berpenghuni milyaran bintang pula. Keluasan langit itu juga di jelaskan di dalam Al-Quran:

"Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu." [QS. At-Talaq ayat 12]

Tujuh langit bermakna benda-benda langit yang tak terhitung banyaknya, sedangkan tujuh bumi mengisyaratkan bahwa banyaknya planet lain di luar tata surya kita yang mungkin tedapat kehidupan.

Isyarat lebih nyata dapat kita jumpai dalam surat berikut:

"Di antara (ayat-ayat) tanda-tanda-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan makhluk-makhluk yang melata Yang Dia sebarkan pada keduanya. Dan Dia Maha Kuasa mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki-Nya." [QS. Ash-Shūraá ayat 29]

Usaha dalam mencari kehidupan di planet lain pernah dilakukan khususnya dalam mencari makhluk-makhluk cerdas. Beberapa pesawat antariksa seperti Apollo dan Venera di luncurkan untuk meneliti dan mencari tahu kehidupan di luar bumi.

Pesawat antariksa lainnya adalah Voyager I dan II yang saat ini mulai berada di tepian galaksi bima sakti pun belum menemukan tanda-tanda kehidupan di luar bumi.

Mereka di bekali informasi tentang posisi bumi, serta berbagai macam suara alam yang ada di bumi ini. Di harapkan pesawat-pesawat tersebut dapat bertemu dengan makhluk cerdas yang mampu menerjemahkan pesan tersebut.

Yang diharapkan nantinya akan ada peradaban lintas galaksi seperti imajinasi dalam film Star Trek, bukan lagi antar bangsa di bumi.

Namun hingga saat ini, wahana tersebut belum ada yang dapat menemukan keberadaan makhluk cerdas lain. Sehingga semua itu masih menjadi rahasia Allah SWT.

Ilmuwan: Alam Semesta Itu Berbentuk Sangkakala

Sangkakala adalah sebuah terompet raksasa yang berbentuk seperti tanduk dari cahaya dan memiliki ukuran yang sangat luar biasa besar. Dalam sebuah hadits, Rasulullah menjelaskan bahwa sangkakala itu dibuat oleh Allah setelah Allah selesai menciptakan alam semesta beserta isinya, Allah menciptakan sangkakala kemudian diberikan kepada malaikat Israfil.

Pada hari kiamat nanti, sangkakala akan di tiup oleh malaikat Israfil setelah Allah memerintahkannya. Setelah itu, hancurlah alam beserta isinya pada tiupan Nafkhatus sa'aq, musnahlah segala makhluk yang ada di langit dan di bumi kecuali yang dikehendaki oleh-Nya.

Sangkakala saat ini masih menjadi misteri di kalangan para ilmuwan, namun bagi kita yang mempercayai janji Allah, tentu kita tidak boleh ragu tentang apa yang diberitakan oleh Alquran kepada kita semua.
Ilmuwan: Alam Semesta Itu Berbentuk Sangkakala

Para peneliti dan ilmuwan saat ini banyak sekali yang mempelajari tentang alam semesta, hingga akhirnya seorang ilmuwan mengklaim bahwa ia berhasil mengungkap misteri sangkakala.

Seorang profesor dari Universitas Ulm mengemukakan kesimpulan yang mencengangkan. Prof. Frank Steiner mengatakan bahwa alam semesta ini berbentuk seperti terompet. Di mana pada bagian ujung belakang terompet tersebut merupakan alam semesta yang tidak bisa diamati (unobservable), sedang bagian depan, di mana bumi dan seluruh sistem tata surya berada merupakan alam semesta yang masih mungkin untuk diamati (observable).

Penelitian tersebut dilakukan menggunakan peralatan canggih milik NASA yang bernama "Wilkinson Microwave Anisotropy Prob" atau WMAP.

Bentuk Alam Semesta


Ada sebuah hadits panjang yang sangat menarik untuk kita cermati dalam kitab Tanbihul Ghofilin Jilid 1 hal. 60. Dalam kitab tersebut menjelaskan tentang kejadian kiamat yang pada bagian awalnya sangat menarik untuk dicermati.

Abu Hurairah ra berkata: Rasulullah saw bersabda: "Ketika Allah telah selesai menjadikan langit dan bumi, Allah menjadikan sangkakala (terompet) dan diserahkan kepada malaikat Israfil, kemudian ia letakkan dimulutnya sambil melihat ke Arsy menantikan bilakah ia diperintah".

Saya bertanya: "Ya Rasulullah apakah sangkakala itu?" Jawab Rasulullah: "Bagaikan tanduk dari cahaya." Saya bertanya: "Bagaimana besarnya?" Jawab Rasulullah: "Sangat besar bulatannya, demi Allah yang mengutusku sebagai Nabi, besar bulatannya itu seluas langit dan bumi, dan akan ditiup hingga tiga kali. Pertama: Nafkhatul faza' (untuk menakutkan). Kedua: Nafkhatus sa'aq (untuk mematikan). Ketiga: Nafkhatul ba'ats (untuk menghidupkan kembali atau membangkitkan)."

Dalam kalimat 'seluas langit dan bumi' dapat kita pahami sebagai ukurang yang sangat luas yang meliputi seluruh langit (lambang alam ghaib atau tak nyata) dan seluruh bumi (lambang alam nyata).

Dengan kata lain, terompet malaikat Isrofil itu membentang dari alam nyata hingga alam ghaib. Kedahsyatan tiupan sangkakala tersebut juga digambarkan dalam ayat berikut:

"Dan (ingatlah) hari (ketika) ditiup sangkakala, maka terkejutlah segala yang di langit dan segala yang di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Dan semua mereka datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri." [QS. An-Naml ayat 87]

Sungguh Maha Besar Allah yang memiliki Kerajaan Langit dan Bumi.

Beginilah Siklus Air Menurut Alquran

Air merupakan salah satu unsur terpenting bagi kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Bayangkan apabila air di bumi ini habis, tentu tidak akan ada makhluk hidup yang dapat bertahan hidup tanpa air. Namun Allah telah merancang siklus air di bumi ini sedemikian rupa sehingga manusia tetap bisa menikmati air hingga sekarang.

Sudah sejak lama ilmuwan menemukan cara kerja siklus air. Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi.
Beginilah Siklus Air Menurut Alquran

Namun kali ini kita tidak akan membahas siklus air melalui kacamata ilmiah, namun kita akan melihat siklus air menurut Alquran, sebuah kitab suci yang diturunkan kepada seorang nabi yang tidak bisa baca tulis 1400 tahun silam dimana ilmu pengetahuan masih sangat terbelakang.

Dalam surat Al-Waqiah, Allah SWT berfirman:

"Maka terangkanlah kepadaku tentang air yang kamu minum." [QS. Al-Waqiah ayat 68]

"Kamukah yang menurunkannya atau Kamikah yang menurunkannya?" [QS. Al-Waqiah ayat 69]

Dan dalam ayat lain Allah juga berfirman:

"Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui." [QS. Al-Baqarah ayat 22]

Dalam ayat diatas, sangat jelas ditegaskan bahwa air yang kita minum adalah air yang berasal dari langit. Hal ini tentu sangat bersesuaian dengan hasil penelitian ilmiah modern.

Air tersebut adalah air hujan yang turun melalui pengedaran siklus air. Awalnya ia berevaporasi, kemudian jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan es, dan salju, hujan gerimis atau kabut.

Allah juga menerangkan bagaimana siklus hujan di dalam Alquran dengan rinci. Beginilah tahapan-tahapan turunnya hujan menurut Alquran:

"Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya, tiba-tiba mereka menjadi gembira." [QS. Ar-Rum ayat 48]

Secara teknis, tentang apa yang di firmankan Allah di dalam Alquran sangat bersesuaian dengan hasil penelitian para ilmuwan. Ilmu sains menerangkan bahwa sebelum hujan terbentuk, terdapat beberapa tahap yaitu: 'bahan baku' hujan naik ke udara, kemudian terbentuklah awan, dan hingga turunlah hujan yang bisa kita lihat dan rasakan.

Air yang kita minum ini mungkin berasal dari sumur, sungai atau danau, namun Alquran menyebut air yang kita minum berasal dari hujan. Karena dari hujan inilah terbentuk sumber-sumber air yang akan mengaliri sungai-sungai, mengisi sumur-sumur, dan memenuhi danau. Tanpa air hujan, siklus air di planet bumi ini tidak akan berjalan.

Lalu bagaimana dengan air laut yang asin? Allah juga telah berfirman:

"Kalau Kami kehendaki, niscaya Kami jadikan dia asin, maka mengapakah kamu tidak bersyukur?" [QS. Al-Waqiah ayat 70]

Kata asin dalam ayat di atas masih berkaitan dengan siklus air. Ilmu pengetahuan modern membuktikan bahwa air sungai membawa bermacam-macam mineral ke laut, salah satunya ialah sodium klorida (garam). Pada saat air laut menguap, maka hanya airnya (H2O) saja yang menguap sedangkan garam tetap tertinggal.

Melalui proses siklus yang berulang selama jutaan tahun, maka air laut menjadi asin seperti sekarang. Di seluruh pelosok dunia, sungai mengirim sekitar 40 milyar ton garam ke laut setiap tahunnya.

Itulah siklus air menurut kitab suci yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Seseorang yang hidup sekitar 1400 tahun yang lalu dimana ilmu pengetahuan masih terbelakang. Bahkan ia adalah orang yang tidak bisa membaca dan menulis.

Lalu, bagaimana ia bisa menerangkan siklus air secara tepat dan akurat? hal ini membuktikan bahwa Muhammad hanyalah pembawa wahyu yang datang langsung dari Tuhan yang menciptakan bumi ini beserta isinya, yaitu Allah SWT.

Cari Blog Ini

Wikipedia

Hasil penelusuran