Powered By Blogger

Senin, 24 Agustus 2015

ORANG BARAT ''Terkejut dengan CARA ISLAM MENYEMBELIH SAPI (belajar lebih banyak tentang agama islam dan Al-Qur'an )

Assalammualaikum
ORANG BARAT “Terkejut Dengan CARA ISLAM MENYEMBELIH SAPI“
Masya Allah, semakin Maju Penelitian Ilmiyah Semakin Membuktikan Kebenaran Islam.
Jelang Hari Raya Idul Adha atau hari raya kurban, jangan pernah makan daging sapi tanpa disembelih, ternyata syariat Islam ini membuat orang barat terkejut.
Simak penelitian ini.
1. Rasulullah tak pernah belajar cardiology tapi syari’atnya membuktikan penelitian ilmu modern.
2. Melalui penelitian ilmiah yang dilakukan oleh dua staf ahli peternakan dari Hannover University, sebuah universitas terkemuka di Jerman. Yaitu: Prof.Dr. Schultz dan koleganya, Dr. Hazim. Keduanya memimpin satu tim penelitian terstruktur untuk menjawab pertanyaan: manakah yang lebih baik dan paling tidak sakit, penyembelihan secara Syari’at Islam yang murni (tanpa proses pemingsanan) ataukah penyembelihan dengan cara Barat (dengan pemingsanan)?
3. Keduanya merancang penelitian sangat canggih, mempergunakan sekelompok sapi yang telah cukup umur (dewasa). Pada permukaan otak kecil sapi-sapi itu dipasang elektroda (microchip) yang disebut Electro-Encephalograph (EEG). Microchip EEG dipasang di permukaan otak yang menyentuh titik (panel) rasa sakit di permukaan otak, untuk merekam dan mencatat derajat rasa sakit sapi ketika disembelih. Di jantung sapi-sapi itu juga dipasang Electro Cardiograph (ECG) untuk merekam aktivitas jantung saat darah keluar karena disembelih.
4. Untuk menekan kesalahan, sapi dibiarkan beradaptasi dengan EEG maupun ECG yang telah terpasang di tubuhnya selama beberapa minggu. Setelah masa adaptasi dianggap cukup, maka separuh sapi disembelih sesuai dengan Syariat Islam yang murni, dan separuh sisanya disembelih dengan menggunakan metode pemingsanan yang diadopsi Barat.
5. Dalam Syariat Islam, penyembelihan dilakukan dengan menggunakan pisau yang tajam, dengan memotong tiga saluran pada leher bagian depan, yakni: saluran makanan, saluran nafas serta dua saluran pembuluh darah, yaitu: arteri karotis dan vena jugularis.
6. Patut pula diketahui, syariat Islam tidak merekomendasikan metoda atau teknik pemingsanan. Sebaliknya, Metode Barat justru mengajarkan atau bahkan mengharuskan agar ternak dipingsankan terlebih dahulu sebelum disembelih.
7. Selama penelitian, EEG dan ECG pada seluruh ternak sapi itu dicatat untuk merekam dan mengetahui keadaan otak dan jantung sejak sebelum pemingsanan (atau penyembelihan) hingga ternak itu benar-benar mati. Nah, hasil penelitian inilah yang sangat ditunggu-tunggu!
8. Dari hasil penelitian yang dilakukan dan dilaporkan oleh Prof. Schultz dan Dr. Hazim di Hannover University Jerman itu dapat diperoleh beberapa hal sbb.:
Penyembelihan Menurut Syariat Islam
Hasil penelitian dengan menerapkan praktek penyembelihan menurut Syariat Islam menunjukkan:
Pertama
Pada 3 detik pertama setelah ternak disembelih (dan ketiga saluran pada leher sapi bagian depan terputus), tercatat tidak ada perubahan pada grafik EEG. Hal ini berarti bahwa pada 3 detik pertama setelah disembelih itu, tidak ada indikasi rasa sakit.
Kedua
Pada 3 detik berikutnya, EEG pada otak kecil merekam adanya penurunan grafik secara bertahap yang sangat mirip dengan kejadian deep sleep (tidur nyenyak) hingga sapi-sapi itu benar-benar kehilangan kesadaran. Pada saat tersebut, tercatat pula oleh ECG bahwa jantung mulai meningkat aktivitasnya.
Ketiga
Setelah 6 detik pertama itu, ECG pada jantung merekam adanya aktivitas luar biasa dari jantung untuk menarik sebanyak mungkin darah dari seluruh anggota tubuh dan memompanya keluar. Hal ini merupakan refleksi gerakan koordinasi antara jantung dan sumsum tulang belakang (spinal cord). Pada saat darah keluar melalui ketiga saluran yang terputus di bagian leher tersebut, grafik EEG tidak naik, tapi justru drop (turun) sampai ke zero level (angka nol). Hal ini diterjemahkan oleh kedua peneliti ahli itu bahwa: “No feeling of pain at all!” (tidak ada rasa sakit sama sekali!).
Keempat
Karena darah tertarik dan terpompa oleh jantung keluar tubuh secara maksimal, maka dihasilkan healthy meat (daging yang sehat) yang layak dikonsumsi bagi manusia. Jenis daging dari hasil sembelihan semacam ini sangat sesuai dengan prinsip Good Manufacturing Practise (GMP) yang menghasilkan Healthy Food.
Penyembelihan Cara Barat
Pertama
Segera setelah dilakukan proses stunning (pemingsanan), sapi terhuyung jatuh dan collaps (roboh). Setelah itu, sapi tidak bergerak-gerak lagi, sehingga mudah dikendalikan. Oleh karena itu, sapi dapat pula dengan mudah disembelih tanpa meronta-ronta, dan (tampaknya) tanpa (mengalami) rasa sakit. Pada saat disembelih, darah yang keluar hanya sedikit, tidak sebanyak bila disembelih tanpa proses stunning (pemingsanan).
Kedua
Segera setelah proses pemingsanan, tercatat adanya kenaikan yang sangat nyata pada grafik EEG. Hal itu mengindikasikan adanya tekanan rasa sakit yang diderita oleh ternak (karena kepalanya dipukul, sampai jatuh pingsan).
Ketiga
Grafik EEG meningkat sangat tajam dengan kombinasi grafik ECG yang drop ke batas paling bawah. Hal ini mengindikasikan adanya peningkatan rasa sakit yang luar biasa, sehingga jantung berhenti berdetak lebih awal. Akibatnya, jantung kehilangan kemampuannya untuk menarik dari dari seluruh organ tubuh, serta tidak lagi mampu memompanya keluar dari tubuh.
Keempat
Karena darah tidak tertarik dan tidak terpompa keluar tubuh secara maksimal, maka darah itu pun membeku di dalam urat-urat darah dan daging, sehingga dihasilkan unhealthy meat (daging yang tidak sehat), yang dengan demikian menjadi tidak layak untuk dikonsumsi oleh manusia. Disebutkan dalam khazanah ilmu dan teknologi daging, bahwa timbunan darah beku (yang tidak keluar saat ternak mati/disembelih) merupakan tempat atau media yang sangat baik bagi tumbuh-kembangnya bakteri pembusuk, yang merupakan agen utama merusak kualitas daging.
Bukan Ekspresi Rasa Sakit!
Meronta-ronta dan meregangkan otot pada saat ternak disembelih ternyata bukanlah ekspresi rasa sakit! Sangat jauh berbeda dengan dugaan kita sebelumnya! Bahkan mungkin sudah lazim menjadi keyakinan kita bersama, bahwa setiap darah yang keluar dari anggota tubuh yang terluka, pastilah disertai rasa sakit dan nyeri. Terlebih lagi yang terluka adalah leher dengan luka terbuka yang menganga lebar…!
Hasil penelitian Prof. Schultz dan Dr. Hazim justru membuktikan yang sebaliknya. Yakni bahwa pisau tajam yang mengiris leher (sebagai syariat Islam dalam penyembelihan ternak) ternyata tidaklah ‘menyentuh’ saraf rasa sakit. Oleh karenanya kedua peneliti ahli itu menyimpulkan bahwa sapi meronta-ronta dan meregangkan otot bukanlah sebagai ekspresi rasa sakit, melainkan sebagai ekspresi ‘keterkejutan otot dan saraf’ saja (yaitu pada saat darah mengalir keluar dengan deras). Mengapa demikian? Hal ini tentu tidak terlalu sulit untuk dijelaskan, karena grafik EEG tidak membuktikan juga tidak menunjukkan adanya rasa sakit itu.
Subhanallah… Memang selalu ada jawaban dari setiap pertanyaan tentang kebenaran Islam. Selalu ada penguatan Allah dari setiap adanya usaha pelemahan dari musuh Dien-Nya yang mulia ini.
Sebenarnya, sudah tidak ada alasan lagi menyimpan rasa tak tega melihat proses penyembelihan kurban, karena aku sudah tahu bahwa hewan ternak tersebut tidak merasakan sakit ketika disembelih. Dan yang paling penting, aku dapat mengerti hikmah dari salah satu Syariah Islam dan keberkahan yang tersimpan di dalamnya.
Jika menurut kalian, artikel ini bermanfaat.
Silakan di-share untuk teman Anda,
sahabat Anda, keluarga Anda, atau bahkan orang yang tidak Anda kenal sekalipun.
Jika mereka tergerak hatinya untuk menghidupkan Al-Quran di tempat tinggalnya setelah membaca artikel yang Anda share, maka semoga Anda juga mendapatkan balasan pahala yang berlimpah dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Aamiin
Ada 2 pilihan untuk Anda:
1. Biarkan di dalam BBM, catatan atau pikiran Anda
tanpa bermanfaat untuk orang lain.
2. Anda sebarkan pada semua kenalan anda. Rasulullah SAW
bersabda, “Barangsiapa yang menyampaikan 1 (satu) ilmu saja
dan ada orang yang mengamalkan, maka walaupun yang menyampaikan
sudah tiada (meninggal dunia), dia akan tetap memperoleh pahala.

Rabu, 19 Agustus 2015

6 Bukti Bahwa Al-Qur'an Bukan Buatan Manusia


Al-Qur’an merupakan kitab suci umat Islam yang berasal dari firman Allah dan bukan dari buatan manusia bahkan bukan buatan Nabi Muhammad sekalipun dan Bukti Bahwa Al-Qur'an Bukan Buatan Manusia telah banyak dibuktikan oleh banyak ahli yang mengkajinya. Keaslian Al-Qur’an tidak dapat diragukan lagi karena tidak ada seorang pun didunia ini yang mampu mengarang isi kitab ini meskipun hanya satu ayat.
6 Bukti Bahwa Al-Qur'an Bukan Buatan Manusia

Inilah 6 Bukti Bahwa Al-Qur'an Bukan Buatan Manusia
Al-Qur’an adalah kitab suci yang berisi tentang semua yang ada didunia ini dan juga berisi ajaran yang dapat membawa manusia ke jalan yang benar. Isi kandungan kitab ini telah dikaji oleh banyak ahli dan telah terbukti kebenarannya, sehingga tidak diragukan lagi jika Al-Qur’an bukan buatan manusia melainkan firman Allah yang sesungguhnya.

Ada beberapa bukti bahwa Al-Qur’an itu firman Allah bukannya buatan manusia ataupun buatan Nabi Muhammad, diantaranya adalah:

1. Gaya bahasa yang berbeda.
Gaya bahasa yang digunakan dalam Al-Qur’an sangat berbeda dengan gaya bahasa yang digunakan oleh Nabi Muhammad dan orang-orang arab pada umumnya. Bahkan gaya bahasa kitab suci ini tidak dapat ditemukan diberbagai belahan dunia manapun karena Al-Qura’an merupakan firman Allah yang tidak dapat disamai dengan makhluknya.

2. Eksistensi ketuhanan.
Dalam Al-Qur’an Tuhan selalu menyombongkan diri-Nya dengan menunjukkan ego-Nya yaitu Maha Kuasa, Maha Perkasa, Maha Pemberi, Maha Adil, Maha Bijaksana, dan semua rasa kasih sayang-Nya tidak membuat Tuhan menjadi lemah. Jika Al-Qur’an merupakan buatan manusia atau buatan Nabi Muhammad maka gaya bahasa yang digunakan akan mirip. Seseorang tidak mungkin memiliki dua gaya bahasa berbeda dalam penulisannya, hal ini merupakan hal yang mutlak dan telah dibuktikan oleh para ahli bahasa, jadi Al-Qur’an tidak dibuat-buat sembarangan oleh manusia.

3. Nabi Muhammad buta huruf.
Nabi Muhammad tidak pernah mengenyam pendidikan selama hidupnya sehingga dapat dipastikan bahwa beliau tidak mengenal sama sekali tentang baca dan tulis atau bisa disebut buta huruf atau buta aksara. Sekarang ini Al-Qur’an telah menjadi rujukan bagi orang-orang muslim dan juga non muslim untuk kemajuan mereka, jadi mustahil jika seseorang yang buta aksara mampu menulis sebuah kitab yang dapat menjadi rujukan semua orang hingga saat ini.

4. Isi Al-Qur’an melampui akal sehat manusia.
Dalam Al-Qur’an berisi hal-hal yang sangat menakjubkan dan sangat komplek sehingga melampui akal manusia. Beberapa isi kitab ini yang melampui akal manusia adalah seputar kosmos, pola pikir, pernikahan, ibadah, interaksi, perang, ekonomi, dll yang sangat komplek dan tidak mungkin dapat dibuat oleh manusia.

5. Al-Qur’an mengandung ilmu pengetahuan modern.
Salah satu bukti keaslian Al-Qur’an adalah kandungan ilmu pengetahuan modern didalamnya. Dalam Al-Qur’an juga dijelaskan seputar pengetahuan modern diantaranya yaitu kosmos atau alam semesta, ilmu kedokteran, ilmu matematika, dst. Padahal pada zaman itu manusia belum bisa memahami ilmu modern yang ada dalam Al-Qur’an dan baru bisa dibuktikan di era sekarang ini.

Al-Qur’an merupakan sumber ilmu dari semua zaman dan bahkan sumber bagi zaman yang akan datang. Hal ini telah terbukti dengan adanya ilmu-ilmu modern yang terkandung dalam Al-Qur’an sejak berabad-abad lalu dan sekarang banyak dibuktikan oleh para ilmuwan. Jadi tidak mungkin jika kitab suci ini dibuat oleh seorang manusia.

6. Mengandung teguran untuk Nabi Muhammad.
Jika Al-Qur’an dibuat oleh Nabi Muhammad maka tidaklah mungkin didalam kitab ini terdapat teguran untuknya. Dengan jelas Allah telah menegur nabi Muhammad dalam Al-Qur’an yaitu pada surat At-Taubah di ayat 113 dan juga At-Tahrim di ayat 1.

Itulah beberapa bukti bahwa Al-Qur'an bukan buatan manusia dan bahkan bukan buatan Nabi Muhammad sekalipun tetapi Al-Qur’an adalah firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad.

OLEH 

MONDAY, AUGUST 17, 2015


Cari Blog Ini

Wikipedia

Hasil penelusuran